SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Admin SID 03 Oktober 2025 13:19:48 WIB

Nama Gunungkidul telah disebut sebelum berdirinya kerajaan Mataram Islam dan
muncul sebagai toponimi kawasan pegunungan di sebelah selatan, didominasi lanskap
berupa pegunungan kapur yang membentang dari Pegunungan Sewu di sebelah selatan
hingga Pegunungan Batur Agung di sebelah utara.
Dalam beberapa dekade Kabupaten Gunungkidul memperingati hari jadi pada
tanggal 27 Mei, merujuk pada buku dengan judul “Menguak Sejarah Melacak Hari Jadi
Kabupaten Gunungkidul” yang menyatakan bahwa Kabupaten Gunungkidul berdiri pada
hari Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831.
Dalam perkembangannya ditemukan bukti baru berupa dokumen tentang
penyerahan wilayah Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya dilakukan kajian mendalam
menyempurnakan kajian yang sudah ada dengan langkah yang metodologis berdasarkan
sumber-sumber tertulis, bendawi dan lisan yang menyimpulkan bahwa Kabupaten
Gunungkidul terbentuk pada Hari Senin Legi tanggal 16 Rabiulakir tahun Jawa 1758 atau
tanggal 4 Oktober 1830 Masehi.
Dalam historiografi tradisional, kata Gunungkidul telah disebut dalam naskah Babad
Tanah Jawi maupun serat Kandha. Gunungkidul merupakan bagian dari kerajaan yang
berpusat di Jawa Tengah Pajang dan Mataram Islam atau dikenal dengan sebutan Pajang
Kidul. Penyebutan Gunungkidul dalam Babad Tanah Jawi muncul dalam kisah Ki Ageng
Pemanahan yang tiba di Mataram dan hendak mengunjungi sahabatnya, Ki Ageng Giring,
yang tinggal di suatu daerah bernama Paderesan, Gunungkidul.
Gunungkidul sebagai bagian dari wilayah Mataram muncul dalam perundingan
Grobogan yang akhirnya menjadi dasar terjadinya Perjanjian Giyanti pada tanggal 13
Februari 1755 yang menyebabkan Mataram Islam terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Perang Jawa atau lebih dikenal dengan Perang Diponegoro yang terjadi pada tahun
1825-1830 berdampak pada perubahan administratif secara besar-besaran, dan berujung
pada terjadinya Perjanjian Klaten pada tanggal 27 September 1830 yang dihadiri oleh
Susuhunan Paku Buwana Senapati Ingalogo Ngabdur Rahman Sayidin Panoto Gomo
ke-7 di Surakarta Adiningrat dan Panembahan Mangkurat, Pangeran Mangkukusumo,
Pangeran Adiwinoto, abdi dalem yang mulia Sultan Hamengkubuwono Senapati Ingalogo
Ngabdur Rahman Sayidin Panotogomo Kalifatulah ke-5 di Yogyakarta Adiningrat yang
menyepakati batas-batas wilayah antara Kasunanan Surakarta Adiningrat dan Kasultanan Yogyakarta Adiningrat, dimana Pajangan dan Sukawati masuk wilayah Surakarta
Adiningrat, sedangkan Mataram dan Pajang Kidul atau Gunungkidul masuk wilayah
Kasultanan Yogyakarta Adiningrat. Selanjutnya hasil kesepakatan ditandatangani di
Surakarta pada tanggal 12 Rabiulakir tahun Jawa 1758 atau 1 Oktober 1830 Masehi dan
di Yogyakarta pada tanggal 16 Rabiulakir tahun Dje 1758 atau tanggal 4 Oktober 1830
Masehi.
Adanya penandatanganan perjanjian pada tanggal 4 Oktober 1830 menjadi titik tolak
terbentuknya Kabupaten Gunungkidul secara legal formal berikut wilayahnya secara
administratif dengan batas-batasnya.
Para tokoh yang pernah menjabat sebagai Bupati Gunungkidul adalah :

  1. M.T. Pontjodirjo (1830-1831)
  2. R.T. Prawirosetiko (1831-Belum Diketahui)
  3. R.T. Suryokusumo (Belum Diketahui)
  4. R.T. Tjokrokusumo (Belum Diketahui)
  5. R.T. Padmonegoro (Belum Diketahui)
  6. R.T. Danuhadiningrat (1901)
  7. R.T. Wiryodiningrat (1901-1914)
  8. K.R.T. Yudadiningrat (1914-1930)
  9. K.R.T. Pringgodiningrat (1930-1935)
  10. K.R.T. Djojodiningrat (1935-1944)
  11. K.R.T. Mertodiningrat (1944-1945)
  12. K.R.T. Dirjodiningrat (1945-1946)
  13. K.R.T. Tirtodiningrat (1946-1947)
  14. K.R.T. Suryaningrat (1947-1949)
  15. K.R.T. Labaningrat (1949-1952)
  16. K.R.T. Brataningrat (1952-1955)
  17. K.R.T. Wiraningrat (1955-1958)
  18. Prawiro Suwignyo (1958-1959)
  19. K.R.T. Djojodiningrat, B.A. (1959-1974)
  20. Ir. Darmakum Darmokusumo (1974-1984) 
  21. K.R.T. Sosrohadiningrat (1984-1989)
  22. Ir. Soebekti Soenarto (1989-1994)
  23. K.R.T. Harsodingrat, B.A. (1994-2001)
  24. Drs. Yoetikno atau K.R.T.Hardjohadinegoro (2001-2005)
  25. Suharto S.H. (2005-2010)
  26. Prof. Dr. Ir. Sumpeno Putro, M.Sc (2010)
  27. Hj. Badingah, S. Sos (2010-2015)
  28. Hj. Badingah, S. Sos (2016-2021)
  29. H. Sunaryanta (2021-2025)
  30. Endah Subekti Kuntariningsih, SE,MP
    (2025-Sekarang)
Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar