Rahasia Suksess Budidaya Jamur Tiram Bagi Pemula

Kal.Salam 01 Maret 2018 00:17:01 WIB

Salam-SID; Jamur telah dikenal sebagai makanan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu, dimana jamur merupakan makanan yang disajikan khuss bagi raja-raja Mesir.

Saat ini jamur sudah dikenal sebagai makanan yang bernilai gizi tinggi non kolestrol dan semua orang dapat menikmatinya. Namun tidak semua jenis jamur dapat dimakan dikarenakan ada sebahagian jamur yang beracun.

Salah satu jamur yang paling banyak dibudidayakan saat ini adalah jamur tiram putih, alasanya karena rasanya yang sangat lezat, kandungan gizi yang tinggi, tanpa kolestrol dan cukup mudah untuk membudidayakannya. 

Dipasaran biasanya jamur tiram dijual seharga 5-6 rb per bungkus nya.

Pada postingan kali ini saya akan bantu sahabat sekalian khususnya bagi pemula bagaimana cara membudidayakan jamur yang baik.

Baiklah langsung saja kita mulai, sahabat boleh bawa alat tulis dan catatan kecil atau boleh kembali lagi ke postingan ini. Semoga bermanfaat ya sob...

Pada umumnya pemula disarankan membeli baglog jamur yang sudah jadi saja tujuannya meminimalisir angka kegagalan panen, karena untuk membuat media baglog jamur dan menginokulasi jamur perlu keahlian khusus.

Pada postingan selanjutnya akan saya jelaskan bagaimana cara membuat baglog dari F1 atau cara menginokulasi jamur.

Ok, mari kita lanjut lagi...

Persiapan Awal

# Bangun Rumah Jamur atau Kumbung

Rumah jamur atau biasa disebut kumbung adalah tempat merawat dan menumbuhkan jamur. Bangunan kumbung biasanya terdiri dari atap rumbia atau genteng dan dindingnya berupa tepas-tepas atau bisa juga dari papan.

Kumbung berisikan rak-rak jamur yang berguna sebagai tempat untuk meletakkan baglog jamur. Biasanya tinggi rak jamur berkisaran antara 1.5-2 meter, rak dibuat bertingkat dengan ruas atau tinggi antara rak dengan rak lainnya sekitar 50-60 cm dan panjang 70-80 cm. ( dengan cara ini baglog dapat disusun saling membelakangi)

Biasanya setiap satu rak memiliki 4-5 ruas dan setiap ruas dapat diisi baglog sekitar 150-160 buah. 

Jarak antara baris rak dengan rak lainnya 1 m-1,5 m. 

Usahakan ada jalan, jangan dibuat terlalu rapat karena akan menyulitkan pada saat pemanenan.

* Perhitungan diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan modal.

Biasanya rak dibuat dari kayu bambu, namu sebahagian pembudidaya menggunakan baja ringan agar lebih kuat dan tahan lama, tentunya ini membutuhkan modal yang lebih besar.

Idealnya kumbung yang berukuran panjang 10 m, lebar 5 m dan tinggi 5 m dapat menampung sekitar 3000 - 4000 buah baglog jamur.

* Sedikit tips Sebaiknya rumah jamur dibangun menghadap kearah timur (arah terbitnya matahari) agar kumbung tidak terlalu panas.

Langkah Kedua

# Sterilisasi Rumah Jamur Atau Kumbung

Setelah kumbung selesai dibangun langkah selanjutnya kumbung perlu disterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan formalin atau dapat diganti dengan fungisida dan kapur.

Tujuannya agar hama dan penyakit lainnya mati dan tidak mengganggu baglog jamur yang akan dibudidayakan.

Setelah dilakukan penyemprotan diamkan 1 minggu sampai bau dari formalin/fungisida tersebut hilang.

* Kebersihan kumbung harus selalu diperhatikan agar hama dan penyakit tidak berkembang.

* sebahagian petani menempatkan perangkap serangga dengan cara kertas berwarna kuning dilapisi dengan lem tujuannya agar serangga menempel dan tidak merusak baglog jamur.

Langkah Ketiga

# Menyusun Baglog Jamur

Setelah kumbung beserta rak selesai dibangun, langkah selanjutnya ialah menyusun baglog yang sudah dibeli tadi di rak yang sudah disediakan.

Baglog jamur disusun dengan cara ditidurkan dan dapat disusun bertumpuk sesuai dengan tinggi ruas rak yang sudah disediakan tadi.

Jika anda membuat rak dari bambu jangan terlalu banyak menumpuk baglog jamur karena ditakutkan rak akan rubuh.

Namun sebahagian pembudidaya menyusun baglog menghadap keatas, tetapi cara ini menyita banyak ruang.

* Tips memilih baglog yang bagus*

1. Pilih baglog yang sepenuhnya berwarna putih artinya sudah ditumbuhi miselium-miselium jamur. Jika masih berwarna kecoklatan itu berarti baglog belum sepenuhnya siap dibuka.

2. Belilah bibit dari instansi pertanian atau pembudidaya baglog yang sudah terpercaya, usahakan anda terlebih dahulu mengunjungi rumah jamur miliknya sekedar melihat baglog yang dibudidayakan, apakah jamur berkembang dengan baik atau tidak.

Langkah keempat

Merawat Baglog Jamur

1. Buka Penutup Log Jamur

Sebelum baglog jamur disusun pada rak jamur yang disediakan jangan lupa untuk membuka penutup lalu buka bagian tersebut lipat sedikit kebelakang.

Daging buah jamur akan tumbuh melalui lubang tersebut, perlu diperhatikan jangan membuat lubang lebih dari satu karena daging buah jamur juga akan tumbuh pada lubang tersebut, tentunya ini akan mempengaruhi daging buah yang akan tumbuh.

2. Jaga Kelembaban dan Suhu Ruangan

Kelembaban ruangan juga harus diperhatikan, jamur akan tumbuh dengan maksimal pada daerah lembab seperti habitatnya di alam yaitu hutan tropis.

Kelembaban dapat dijaga dengan menyemprot tanah dan dinding ruangan dengan air minimal 1 x sehari pada saat siang atau cuaca panas.

Suhu ruangan yang baik untuk pertumbuhan jamur adalah 16-20 derajat C. Sebahagian petani bahkan menempatkan thermometer pada salah satu sudut kumbung untuk memantau suhu ruangan agar tetap terjaga.

Baglog jamur juga perlu disemprot dengan air minimal 2 x sehari. (pagi dan siang menjelang sore)

*Sebahagian petani menyemprot baglog jamur dengan campuran air gula dengan tujuan mendapatkan hasil daging buah jamur yang lebih besar.

Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan sprayer dan usahakan penyemprotan membentuk kabut bukan tetesan air.

Langkah Kelima

# Pemanen Jamur

Baglog dengan kualitas bagus biasanya akan panen pada hari ke 9-12 sejak pembukaan tutup baglog. 

Ciri-ciri jamur yang siap panen adalah jamur yang ujungnya telah meruncing dan tudungnya belum pecah serta berwarna putih bersih. 

Jangan sampe telat memanen jamur agar kualitasnya terjaga baik, jamur yang telat dipanen tudungnya akan pecah dan warnanya berubah menjadi kuning kecoklatan dan akan mudah layu, tentunya ini akan merugikan petani karena kualitasnya sudah turun.

Jamur yang dipanen harus segera dijual karena kualitas jamur akan menurun dan kelihatan tidak segar lagi memasuki hari kedua.

Jarak panen pertama dengan panen berikutnya berkisar 1-2 minggu. Oleh karena itu pembudidaya perlu mensiasati dengan cara mengatur waktu pembukaan tutup baglog agar panen dapat disesuaikan.

Misanya baglog yang dibudiayakan sekitar 3000 buah maka saran saya sebaiknya penutup baglog dibuka bertahap yaitu 1000 buah per minggunya.

Baglog dapat dipanen 6-8 kali tentunya dengan perawatan yang baik. Biasanya satu buah baglog dengan berat 1 Kg dapat menghasilkan daging buah jamur 0.7-0.8 kg.

Sisa-siah baglog jamur dapat digunakan sebagai pupuk kompos atau bahan media budidaya cacing.

link : https://talitakumindonesia.blogspot.co.id/2017/05/rahasia-suksess-budidaya-jamur-tiram.html

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Padukuhan

1. BARAN 2. GUNUNGMANUK 3. NGASEMAYU 4. SALAM 5. TROSARI 6. WADUK